Belajar Bahasa Jepang Dengan Kanji, Hiragana, Katakana, dan Romaji
Tentang Kanji, Hiragana, Katakana dan Romaji
Kali ini kita akan mempelajari huruf / aksara yang dipakai dalam penulisan Bahasa Jepang. Minasan sudah tahu? Pernah belajar?
Ok, kita mulai, ya. Kalau minasan lihat gambar di atas/samping, itu semua adalah contoh huruf Jepang. Nomor 1, 2, 3, dan 4 semuanya dibaca SAKURA artinya bunga sakura. Jadi dalam Bahasa Jepang huruf yang digunakan 4 macam, yaitu Kanji, Hiragana, Katakana dan Romaji (atau ada juga yang menyebutnya Romanji). Lhoh, kok banyak banget ya hurufnya? Hehehe, iya memang dan susahnya keempat-empatnya tuh dipakai semua dalam Bahasa Jepang.
Ceritanya nih duluuuu sekali, orang Jepang tidak punya karakter tulisan untuk menuliskan Bahasa Jepang. Mereka cuma mengenal cara menggambar yang sangat tidak praktis. Coba bayangkan, kalau misalnya mau nulis “pada jaman dahulu kala, tinggallah seekor singa galak, kejam, bringas -namun sayang kepada teman-temannya- bersama 10 keluarganya di hutan yang sangat lebat”, trus nulisnya pake gambar gimana hayo…. Susah kan ya ^_^
Orang Jepang kemudian berpikir cara yang lebih praktis. Mereka akhirnya berpikir untuk memakai huruf China dan mengirimkan orang-orangnya untuk belajar huruf China.
Huruf China yang mereka pelajari dan kemudian nanti dikenal dengan nama Kanji ini, tidak serta merta langsung digunakan dalam Bahasa Jepang. Ini nih yang agak perlu pemahaman. Orang Jepang cuma mengambil karakter huruf-nya saja, tidak mengambil bunyinya (ada sedikit ding). Makanya kalau ada huruf 人yang artinya “orang/manusia” orang Jepang membacanya “hito” atau “nin” atau “jin” sementara orang China (kalo ga salah ni) membacanya “ren”. Walaupun pada akhirnya nanti ada beberapa cara baca China yang juga diadopsi ke Bahasa Jepang.
Itulah kenapa pembelajar Bahasa Jepang yang berasal dari negara yang menggunakan huruf Kanji, misalnya China, Korea, Taiwan dsb akan lebih cepat menguasai Bahasa Jepang. Alasannya selain artinya yang masih kebanyakan sama atau mirip, bunyi atau cara bacanya pun kadang-kadang juga masih mirip (makanya dulu ada siswa saya yang keturunan China yang hampir mengalahkan saya pas urusan cara nulis Kanji, tapi kalo cara bacanya dsb, masih pinter senseinya dong, hehehehe).
Itulah, huruf Kanji akhirnya digunakan dalam Bahasa Jepang. (cerita di atas itu ‘katanya’ lho, ya, soalnya pas kejadian saya belum lahir, jadi ga tau bener ato tidaknya^^ nanti saya cek lagi ke beberapa buku lainnya, hehehe)
Sekarang kita bahas satu per satu ya.
Yang pertama, Kanji. “Kan” artinya “China”, “Ji” artinya “Huruf”, jadi kanji asal katanya berarti huruf China (makanya jangan pakai embel2 kata “huruf “ lagi ya, ‘HURUF Kanji’ itu cara penyebutan yang salah, yang betul KANJI saja).
Kanji ada yang cuma terdiri dari 1 coretan (kanji 1 atau ichi misalnya) ada juga yang sampai satu huruf terdiri dari lebih dari 32 coretan (hhuuaww….)
Tiap kanji biasanya sudah berdiri sendiri dan punya cara baca serta arti sendiri-sendiri, tapi jangan heran kalau ada juga sebuah Kanji yang punya tiga, empat atau mungkin lebih dari lima cara baca. Ini tidak sulit kok! Tidak seperti kelihatannya. Bahkan kalau sudah belajar nanti belajar Kanji jadi salah satu hal menarik ketika kita belajar Bahasa Jepang. Kanji tuh keren loh, ga susah lagi. Lain kali kita akan bahas lebih lanjut tentang Kanji ya…
Kembali ke pembahasan tentang huruf Jepang. Huruf kedua adalah Hiragana. Hiragana merupakan penyederhanaan dari Kanji. Untuk beberapa alasan orang Jepang merasa Kanji tidak begitu praktis untuk digunakan dalam beberapa kesempatan, makanya mereka menyederhanakan Kanji menjadi Hiragana.
Tidak seperti Kanji yang tiap huruf punya arti, Hiragana lebih mirip Aksara Jawa kita. Hurufnya berbunyi menurut baris A I U E O, KA KI KU KE KO, SA SHI SU SE SO, dst. (untuk lebih jelasnya lihat bagian 2 pelajaran mengenal Hiragana).
Hiragana terdiri dari 46 huruf / karakter utama. Selain itu cuma turunan dari karakter utama yang bisa dipelajari perubahannya. Jika huruf di baris KA, SA, TA, dan BA diberi tenten (dibaca: tengteng) atau chonchon (chongchong) yaitu dua garis kecil di kanan atas yang mirip tanda kutip, maka bunyi huruf tersebut menjadi lebih berat. KA menjadi GA, SA menjadi ZA dsb. Ada 20 huruf seperti ini, dan dinamakan karakter dakuon.
Jika pada baris BA, tenten-nya diganti dengan maru (lingkaran) maka suara menjadi lebih berat lagi, PA PI PU PE PO dsb. (lihat gambar tentang hiragana di artikel bagian 2).
Selain huruf di atas, ada satu jenis karakter lagi yang diperoleh dengan menggabungkan huruf-huruf yang berbunyi akhiran I ditambah YA, YU, atau YO kecil. Karakter Hiragana ini dinamakan karakter Yoon.
Yang perlu diperhatikan ketika kita mengetikkan Hiragana di komputer adalah huruf CHI yang diberi tenten bisa muncul jika kita mengetikkan DI, TSU tenten muncul jika kita mengetikkan DU, WO (partikel O) muncul jika kita ngetikkan WO, dan N muncul jika kita mengetikkan NN.
Untuk fungsinya, Hiragana digunakan penuh oleh mereka yang baru belajar Bahasa Jepang dan belum belajar Kanji. Hiragana juga dipakai di atas Kanji (disebut okurigana) untuk menunjukkan cara baca Kanji tersebut. Partikel-partikel dan kata-kata asli Bahasa Jepang bisa dengan bebas kita tulis menggunakan Hiragana, dsb. Begituu…
Itu Hiragana ya….. Terus selain Kanji dan Hiragana, ada juga Katakana. Katakana ini sekarang dipakai untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa asing, nama-nama orang asing, nama-nama spesies walaupun aslinya menggunakan Bahasa Jepang, kata-kata asli Bahasa Jepang yang berkonotasi negative, dan kata-kata yang mendapatkan penekanan dalam suatu kalimat.
Cara dan aturan penulisannya mirip dengan Hiragana (lihat bagian pelajaran Mengenal Katakana).
Satu huruf lagi adalah Romaji atau juga ada yang menyebut Romanji. “Roma” adalah nama “Kota Roma” di Italia. Yang dimaksud Romaji adalah huruf yang terdiri dari alphabet A sampai Z yang setiap hari kita gunakan. Kalau cara nulisnya ga perlu belajar kan ya. Orang Jepang kadang-kadang menggunakan Romaji di kesempatan dia tidak bisa memakai karakter Bahasa Jepang, misalnya pas ngirim sms atau e-mail pakai HP ataw komputer Indonesia yang ga ada Japanese Character-nya. Di tempat2 umum di Jepang, kadang2 penunjuk jalan atau arah juga disediakan versi Romaji-nya untuk memudahkan orang asing.
Yang mungkin diperhatikan adalah ada beberapa orang Jepang yang versi tulisan Romaji-nya berbeda walaupun cara baca atau pelafalannya sama. Lengkapnya lihat table di bawah ya. Ada beberapa cara penulisan (romanisasi) yang berbeda, tetapi cara bacanya tetep sama.
Ok, kita mulai, ya. Kalau minasan lihat gambar di atas/samping, itu semua adalah contoh huruf Jepang. Nomor 1, 2, 3, dan 4 semuanya dibaca SAKURA artinya bunga sakura. Jadi dalam Bahasa Jepang huruf yang digunakan 4 macam, yaitu Kanji, Hiragana, Katakana dan Romaji (atau ada juga yang menyebutnya Romanji). Lhoh, kok banyak banget ya hurufnya? Hehehe, iya memang dan susahnya keempat-empatnya tuh dipakai semua dalam Bahasa Jepang.
Ceritanya nih duluuuu sekali, orang Jepang tidak punya karakter tulisan untuk menuliskan Bahasa Jepang. Mereka cuma mengenal cara menggambar yang sangat tidak praktis. Coba bayangkan, kalau misalnya mau nulis “pada jaman dahulu kala, tinggallah seekor singa galak, kejam, bringas -namun sayang kepada teman-temannya- bersama 10 keluarganya di hutan yang sangat lebat”, trus nulisnya pake gambar gimana hayo…. Susah kan ya ^_^
Orang Jepang kemudian berpikir cara yang lebih praktis. Mereka akhirnya berpikir untuk memakai huruf China dan mengirimkan orang-orangnya untuk belajar huruf China.
Huruf China yang mereka pelajari dan kemudian nanti dikenal dengan nama Kanji ini, tidak serta merta langsung digunakan dalam Bahasa Jepang. Ini nih yang agak perlu pemahaman. Orang Jepang cuma mengambil karakter huruf-nya saja, tidak mengambil bunyinya (ada sedikit ding). Makanya kalau ada huruf 人yang artinya “orang/manusia” orang Jepang membacanya “hito” atau “nin” atau “jin” sementara orang China (kalo ga salah ni) membacanya “ren”. Walaupun pada akhirnya nanti ada beberapa cara baca China yang juga diadopsi ke Bahasa Jepang.
Itulah kenapa pembelajar Bahasa Jepang yang berasal dari negara yang menggunakan huruf Kanji, misalnya China, Korea, Taiwan dsb akan lebih cepat menguasai Bahasa Jepang. Alasannya selain artinya yang masih kebanyakan sama atau mirip, bunyi atau cara bacanya pun kadang-kadang juga masih mirip (makanya dulu ada siswa saya yang keturunan China yang hampir mengalahkan saya pas urusan cara nulis Kanji, tapi kalo cara bacanya dsb, masih pinter senseinya dong, hehehehe).
Itulah, huruf Kanji akhirnya digunakan dalam Bahasa Jepang. (cerita di atas itu ‘katanya’ lho, ya, soalnya pas kejadian saya belum lahir, jadi ga tau bener ato tidaknya^^ nanti saya cek lagi ke beberapa buku lainnya, hehehe)
Sekarang kita bahas satu per satu ya.
Yang pertama, Kanji. “Kan” artinya “China”, “Ji” artinya “Huruf”, jadi kanji asal katanya berarti huruf China (makanya jangan pakai embel2 kata “huruf “ lagi ya, ‘HURUF Kanji’ itu cara penyebutan yang salah, yang betul KANJI saja).
Kanji ada yang cuma terdiri dari 1 coretan (kanji 1 atau ichi misalnya) ada juga yang sampai satu huruf terdiri dari lebih dari 32 coretan (hhuuaww….)
Tiap kanji biasanya sudah berdiri sendiri dan punya cara baca serta arti sendiri-sendiri, tapi jangan heran kalau ada juga sebuah Kanji yang punya tiga, empat atau mungkin lebih dari lima cara baca. Ini tidak sulit kok! Tidak seperti kelihatannya. Bahkan kalau sudah belajar nanti belajar Kanji jadi salah satu hal menarik ketika kita belajar Bahasa Jepang. Kanji tuh keren loh, ga susah lagi. Lain kali kita akan bahas lebih lanjut tentang Kanji ya…
Kembali ke pembahasan tentang huruf Jepang. Huruf kedua adalah Hiragana. Hiragana merupakan penyederhanaan dari Kanji. Untuk beberapa alasan orang Jepang merasa Kanji tidak begitu praktis untuk digunakan dalam beberapa kesempatan, makanya mereka menyederhanakan Kanji menjadi Hiragana.
Tidak seperti Kanji yang tiap huruf punya arti, Hiragana lebih mirip Aksara Jawa kita. Hurufnya berbunyi menurut baris A I U E O, KA KI KU KE KO, SA SHI SU SE SO, dst. (untuk lebih jelasnya lihat bagian 2 pelajaran mengenal Hiragana).
Hiragana terdiri dari 46 huruf / karakter utama. Selain itu cuma turunan dari karakter utama yang bisa dipelajari perubahannya. Jika huruf di baris KA, SA, TA, dan BA diberi tenten (dibaca: tengteng) atau chonchon (chongchong) yaitu dua garis kecil di kanan atas yang mirip tanda kutip, maka bunyi huruf tersebut menjadi lebih berat. KA menjadi GA, SA menjadi ZA dsb. Ada 20 huruf seperti ini, dan dinamakan karakter dakuon.
Jika pada baris BA, tenten-nya diganti dengan maru (lingkaran) maka suara menjadi lebih berat lagi, PA PI PU PE PO dsb. (lihat gambar tentang hiragana di artikel bagian 2).
Selain huruf di atas, ada satu jenis karakter lagi yang diperoleh dengan menggabungkan huruf-huruf yang berbunyi akhiran I ditambah YA, YU, atau YO kecil. Karakter Hiragana ini dinamakan karakter Yoon.
Yang perlu diperhatikan ketika kita mengetikkan Hiragana di komputer adalah huruf CHI yang diberi tenten bisa muncul jika kita mengetikkan DI, TSU tenten muncul jika kita mengetikkan DU, WO (partikel O) muncul jika kita ngetikkan WO, dan N muncul jika kita mengetikkan NN.
Untuk fungsinya, Hiragana digunakan penuh oleh mereka yang baru belajar Bahasa Jepang dan belum belajar Kanji. Hiragana juga dipakai di atas Kanji (disebut okurigana) untuk menunjukkan cara baca Kanji tersebut. Partikel-partikel dan kata-kata asli Bahasa Jepang bisa dengan bebas kita tulis menggunakan Hiragana, dsb. Begituu…
Itu Hiragana ya….. Terus selain Kanji dan Hiragana, ada juga Katakana. Katakana ini sekarang dipakai untuk menuliskan kata-kata serapan dari bahasa asing, nama-nama orang asing, nama-nama spesies walaupun aslinya menggunakan Bahasa Jepang, kata-kata asli Bahasa Jepang yang berkonotasi negative, dan kata-kata yang mendapatkan penekanan dalam suatu kalimat.
Cara dan aturan penulisannya mirip dengan Hiragana (lihat bagian pelajaran Mengenal Katakana).
Satu huruf lagi adalah Romaji atau juga ada yang menyebut Romanji. “Roma” adalah nama “Kota Roma” di Italia. Yang dimaksud Romaji adalah huruf yang terdiri dari alphabet A sampai Z yang setiap hari kita gunakan. Kalau cara nulisnya ga perlu belajar kan ya. Orang Jepang kadang-kadang menggunakan Romaji di kesempatan dia tidak bisa memakai karakter Bahasa Jepang, misalnya pas ngirim sms atau e-mail pakai HP ataw komputer Indonesia yang ga ada Japanese Character-nya. Di tempat2 umum di Jepang, kadang2 penunjuk jalan atau arah juga disediakan versi Romaji-nya untuk memudahkan orang asing.
Yang mungkin diperhatikan adalah ada beberapa orang Jepang yang versi tulisan Romaji-nya berbeda walaupun cara baca atau pelafalannya sama. Lengkapnya lihat table di bawah ya. Ada beberapa cara penulisan (romanisasi) yang berbeda, tetapi cara bacanya tetep sama.
Romaji versi I Romaji versi II Pelafalan
SHI SI SHI
CHI TI CHI
TSU TU TSU
WA HA WA (untuk partikel)
FU FU / HU FU
E HE E (untuk partikel)
RA / RI / RU / RE / RO LA / LI / LU / LE / LO RA / RI / RU / RE / RO
O WO O (untuk partikel)
JI DI JI (untuk CHI tenten)
ZU DU ZU (untuk TSU tenten)
SHA / SHU / SHO SYA / SYU / SYO SHA / SHU / SHO
CHA / CHU / SHO CYA / CYU / CYO CHA / CHU / CHO
JA / JU / JO JYA / JYU / JYO JA / JU / JO (dari SHI)
JA / JU / JO DYA / DYU / DYO JA / JU / JO (dari CHI)
OU OO / OU OO (bunyi O panjang)
TI THI TI (katakana)
TU TOLU TU (katakana)
SHI SI SHI
CHI TI CHI
TSU TU TSU
WA HA WA (untuk partikel)
FU FU / HU FU
E HE E (untuk partikel)
RA / RI / RU / RE / RO LA / LI / LU / LE / LO RA / RI / RU / RE / RO
O WO O (untuk partikel)
JI DI JI (untuk CHI tenten)
ZU DU ZU (untuk TSU tenten)
SHA / SHU / SHO SYA / SYU / SYO SHA / SHU / SHO
CHA / CHU / SHO CYA / CYU / CYO CHA / CHU / CHO
JA / JU / JO JYA / JYU / JYO JA / JU / JO (dari SHI)
JA / JU / JO DYA / DYU / DYO JA / JU / JO (dari CHI)
OU OO / OU OO (bunyi O panjang)
TI THI TI (katakana)
TU TOLU TU (katakana)
Belajar Hiragana, Katakana dan Kanji
日本語
(Nihon-go)
Assalamualaikum.
Di post ini saya akan menjelaskan huruf Jepang, Katakana dan Hiragana~
Sebenarnya gampang belajar Bahasa Jepang sendiri, karena kita mudah mendapatkan informasi lewat artikel seperti ini, lewat video di Youtube, buku-buku mengenai Bahasa Jepang yang dapat di beli di toko buku atau bisa belajar kosakata dan pengucapannya dengan menonton Anime atau Drama Jepang.
Sebelum belajar Bahasa Jepang, kita mempelajari terlebih dulu belajar dan menghafal huruf-huruf Jepang.
Huruf Hiragana dan Katakana sendiri terdiri masing-masing 46 huruf, ditambah Kanji terdapat sekitar 2000 huruf. Jangan kaget betapa banyaknya huruf Jepang, ditambah semua itu harus dihafalkan. Tak mengherankan Bahasa Jepang masuk kedalam bahsa tersulit di dunia.
Tapi tenang saja, karena jika kita sudah dapat menghafal huruf-huruf dasar seperti Hiragana dan Katakana, maka kita akan mudah mempelajari Kanji dan Bahasa Jepangnya.
Dalam kesehariannya, huruf Hiragana biasa dipakai untuk menulis kata asli Jepang, sedangkan Katakana adalah untuk menulis kata serapan dari luar. Contohnya bisa dilihat nanti.
Lalu, ada juga Romaji. Romaji adalah huruf latin biasa. Orang Jepang menyebutnya Romaji (ロ一マ 字)
Oke, mari kita lanjut dengan mempelajari Huruf Hiragana
1. Hiragana (ひらがな)
Terus apa ada huruf "l" di Katakana? Tidak ada. Jadi kalau mereka mau mengambil kata serapan yang ada huruf "l"nya, ya harus pake huruf "r".
Seperti yang sudah disebutkan tadi, Hiragana dipakai untuk menulis kata Jepang asli.
Contohnya :
1. わたし(Watashi) = Saya
2. にほん(Nihon) = Jepang
3. こい (Koi) = Cinta
4. べんとう (Bentou) = Bekal
5. あちら(Achira) = Di sebelah sana
Terus, penulisan huruf "b", "p", "g", "d", "j" dan lainnya mana?
Nanti saya jelaskan setelah kita lihat dulu huruf Katakana ini.
2. Katakana (カタカナ)
Huruf Katakana adalah untuk mengambil kata serapan
Contoh :
1. インドネシア (Indoneshia) = Indonesia
2. ラブ (Rabu) = Love = Cinta
3. バレンタイン (Barentain) = Valentine
4. エンジナー (Enjinā) = Engineer = Insinyur
5. ゼロ (Zero) = Zero = Nol
Japanese | Romaji | Bahasa Indonesia |
起きる | okiru | bangun |
眠る | nemuru | tidur |
浴びる | abiru | mandi |
洗う | arau | mencuci |
泣く | naku | menangis |
笑う | warau | tertawa |
死ぬ | shinu | mati |
行く | iku | pergi |
来る | kuru | datang |
帰る | kaeru | pulang |
食べる | taberu | makan |
飲む | nomu | minum |
買う | kau | membeli |
売る | uru | menjual |
払う | harau | membayar |
言う | iu | berkata |
話す | hanasu | berbicara |
問う | tou | bertanya |
答える | kotaeru | menjawab |
歩く | aruku | berjalan |
読む | yomu | membaca |
する | suru | melakukan |
電話する | denwa suru | menelpon |
書く | kaku | menulis |
使う | tsukau | menggunakan |
料理する | ryouri suru | memasak |
運転する | unten suru | menyetir |
携帯電話 | keitai denwa | telpon genggam |
パソコン | pasokon | personal komputer |
テレビ | terebi | televisi |
カメラ | kamera | kamera |
インターネット | intaanetto | internet |
友達 | tomodachi | teman |
家族 | kazoku | keluarga |
男 | otoko | laki-laki |
女 | onna | perempuan |
子供 | kodomo | anak-anak |
父 | chichi | ayah |
母 | haha | ibu |
姉 | ane | kakak perempuan |
兄 | ani | kakak laki-laki |
妹 | imouto | adik perempuan |
弟 | otouto | adik laki-laki |
風 | kaze | angin |
空 | sora | langit |
月 | tsuki | bulan |
星 | hoshi | bintang |
水 | mizu | air |
木 | ki | pohon |
川 | kawa | sungai |
山 | yama | gunung |
土 | tsuchi | tanah |
火 | hi | api |
家 | uchi | rumah |
部屋 | heya | kamar |
台所 | daidokoro | dapur |
トイレ | toire | toilet |
学校 | gakkou | sekolah |
大学 | daigaku | universitas |
自転車 | jitensha | sepeda |
自動車 | jidousha | mobil |
本 | hon | buku |
鉛筆 | enpitsu | pensil |
ボールペン | boorupen | pulpen |
店 | mise | toko |
制服 | seifuku | seragam |
鞄 | kaban | tas |
靴 | kutsu | sepatu |
靴下 | kutsushita | kaus kaki |
果物 | kudamono | buah-buahan |
野菜 | yasai | sayuran |
食べ物 | tabemono | makanan |
飲み物 | nomimono | minuman |
お皿 | osara | piring |
椅子 | isu | bangku |
机 | tsukue | meja |
体 | karada | tubuh |
頭 | atama | kepala |
手 | te | tangan |
脚 | ashi | kaki |
速い | hayai | cepat |
遅い | osoi | lambat |
大きい | ookii | besar |
小さい | chiisai | kecil |
嬉しい | ureshii | senang |
悲しい | kanashii | sedih |
好き | suki | suka |
嫌い | kirai | benci |
欲しい | hoshii | ingin |
黒い | kuroi | hitam |
赤い | akai | merah |
青い | aoi | biru |
白い | shiroi | putih |
走る | hashiru | berlari |
洗う | arau | mencuci |
見る | miru | melihat |
観る | miru | menonton/menyaksikan |
信じる | shinjiru | percaya |
感じる | kanjiru | merasa |
座る | suwaru | duduk |
立つ | tatsu | berdiri |
着る | kiru | mengenakan (pakaian) |
切る | kiru | memotong |
割る | waru | membagi |
悪い | warui | buruk |
良い | yoi | bagus, baik |
被る | kaburu | memakai (topi, helm dll) |
脱ぐ | nugu | melepas (pakaian) |
あげる | ageru | memberi (kepada orang lain) |
くれる | kureru | memberi (kepada kita) |
もらう | morau | menerima |
喋る | shaberu | mengobrol |
考える | kangaeru | memikirkan |
思う | omou | berpikir |
思い出す | omoidasu | mengingat |
入る | hairu | masuk |
出る | deru | keluar |
歌う | utau | bernyanyi |
踊る | odoru | menari |
驚く | odoroku | kaget |
触れる | fureru | menyentuh |
会う | au | bertemu |
愛する | aisuru | mencintai |
住む | sumu | tinggal |
遊ぶ | asobu | bermain |
生きる | ikiru | hidup |
産む | umu | melahirkan |
謝る | ayamaru | menyesal, meminta maaf |
取る | toru | mengambil |
拾う | hirou | memungut |
雨 | ame | hujan |
晴れ | hare | cerah |
曇り | kumori | mendung, berawan |
天気 | tenki | cuaca |
見える | mieru | terlihat |
聞こえる | kikoeru | terdengar |
聞く | kiku | mendengar, bertanya |
きれい | kirei | cantik, indah |
ハンサム | hansamu | tanpan, ganteng |
有名 | yuumei | terkenal |
金持ち | kanemochi | kaya |
貧乏 | binbou | miskin |
苦しむ | kurushimu | menderita |
困る | komaru | bermasalah |
眠い | nemui | mengantuk |
関 | seki | batuk |
臭み | kusami | bersin |
鼻水 | hanamizu | flu, ingusan |
薬 | kusuri | obat |
お菓子 | okashi | makanan ringan, permen |
目 | me | mata |
眼鏡 | megane | kacamata |
耳 | mimi | telinga |
広い | hiroi | luas |
狭い | semai | sempit |
鋏 | hasami | gunting |
ナイフ | naifu | pisau |
フォーク | fooku | garfu |
スプーン | supuun | sendok |
電気 | denki | listrik |
髪 | kami | rambut |
痛い | itai | sakit |
優しい | yasashii | baik hati |
易しい | yasashii | mudah |
難しい | muzukashii | sulit |
静か | shizuka | tenang, hening |
地球 | chikyuu | bumi |
土 | tsuchi | tanah |
バイク | baiku | sepeda motor |
指 | yubi | jari |
鼻 | hana | hidung |
花 | hana | bunga |
多い | ooi | banyak |
少ない | sukunai | sedikit |
急ぐ | isogu | bergegas |
遅れる | okureru | terlambat |
口 | kuchi | mulut |
唇 | kuchibiru | bibir |
言葉 | kotoba | kata-kata |
木の葉 | konoha | daun |
得る | eru | mendapat |
鞄 | kaban | tas |
靴 | kutsu | sepatu |
運動する | undou suru | berolah raga |
変える | kaeru | mengganti |
返す | kaesu | mengembalikan |
歌 | uta | lagu |
新しい | atarashii | baru |
古い | furui | kuno, lama |
深い | fukai | dalam |
浅い | asai | dangkal |
鋭い | surudoi | tajam |
海 | umi | laut |
海岸 | kaigan | pantai |
動物 | doubutsu | hewan |
魚 | sakan | ikan |
虫 | mushi | serangga |
鳥 | tori | burung |
黙る | damaru | berdiam |
一人 | hitori | sendiri |
二人 | futari | berdua |
三人 | sannin | bertiga |
一 | ichi | satu |
二 | ni | dua |
三 | san | tiga |
四 | shi, yon | empat |
五 | go | lima |
六 | roku | enam |
百 | hyaku | seratus |
千 | sen | seribu |
窓 | mado | jendela |
ドア | doa | pintu |
写真 | shashin | foto |
動画 | douga | video |
テレビ | terebi | TV |
番組 | bangumi | acara, program |
雲 | kumo | awan |
雪 | yuki | salju |
秋 | aki | musim gugur |
春 | haru | musim semi |
夏 | natsu | musim panas |
冬 | fuyu | musim dingin |
登る | noboru | mendaki, memanjat |
頑張る | ganbaru | berusaha, berjuang |
勉強 | benkyou | belajar |
敵 | teki | musuh |
スマホ | sumaho | smartphone |
手帳 | techou | buku catatan |
教室 | kyoushitsu | kelas |
甘い | amai | manis |
辛い | karai | pedas |
苦い | nigai | pahit |
酸っぱい | suppai | asem |
塩辛い | shiokarai | asin |
若者 | wakamono | anak muda |
心 | kokoro | hati |
心配 | shinpai | khawatir |
高い | takai | tinggi |
低い | hikui | rendah |
探す | sagasu | mencari |
Komentar
Posting Komentar